Thursday, August 3, 2023

MAKALAH PERADABAN TIONGKOK

 

MAKALAH GEOGRAFI

PERADABAN TIONGKOK KUNO 1750-206 SM

 


 

 

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

v RIKA

v SITI NISA

v SARNATI

v M. ALDI

v BAGUS

v FIRMANSAH

 

 

KELAS : X IPS 3

 

SMA NEGERI 1 KRAGILAN

TAHUN AJARAN 2022-2023

 

    KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rosulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para pelajar. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu saya meminta masukannya demi perbaikan makalah saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

                                                                                                                                                            

Kragilan, 15  MEI 2023

 

                                                                                Penyusun

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Sejarah tidak akan lepas dari suatu peristiwa, di dunia ini terdapat banyak sekali negara yang menyebar dan memulai awal peradabannya. Seperti halnya salah satu negara yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu sejarah dari negara Tiongkok.

Alasan mengapa kami menggunakan nama Tiongkok adalah karena Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Dr. K.H. Abdurrahman Wahid pada waktu pemerintahannya mulai menghidupkan kembali istilah Tionghoa (Tiongkok) pengganti Cina (China) yang universal dan ajaran Kong Fu Tsu dalam menghadapi teori benturan budaya dari Amerika Serikat. 1

Hal yang dilakukan oleh Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Dr. K.H. Abdurrahman Wahid ini kemudian dipertegas oleh Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014. Maka dalam semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, penggunaan istilah orang dari atau komunitas Tjina/Cina/China diubah menjadi orang dan/atau komunitas Tionghoa, dan untuk penyebutan

negara Republik Rakyat Cina diubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok.2

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut;

a.       Bagaimana Sejarah dan Peradaban Tiongkok?

b.       Apa saja unsur-unsur kebudayaan yang terdapat di Tiongkok?

 

 

C.     Tujuan

Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penyusunan ini adalah untuk:

a.       Mengetahui bagaimana Sejarah dan Peradaban Tiongkok

b.      Mengetahui unsur-unsur kebudayaan yang terdapat di Tiongkok

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

PERADABAN CINA KUNO (1750-206 SM)

Menjadi salah satu peradaban terbesar dengan peninggalan yang megah, Cina Kuno menjadi peradaban yang kisahnya tidak boleh kita lewatkan untuk dipelajari. Saya akan mengulas secara singkat dalam blog saya kali ini.

Cina Kuno berawal dari lembah Sungai Kuning (Huang Ho). Disebut begitu karena pada musim hujan, air sungai akan membawa lumpur yang berwarna kuning hingga memenuhi pinggiran sungai. Lumpur tersebut sangatlah subur hingga kemudian digunakan untuk bercocok tanam oleh masyarakat yang tinggal di daerah Lembah Sungai Kuning.

Air yang diperoleh berasal dari Pegunungan Kwen-Lun, Tibet yang kemudian bermuara di Teluk Tsii-LiLaut Kuning. Karena banjir yang terus melanda, masyarakat pun mulai membangun tanggul raksasa yang kemudian menjadi awal mula kelahiran dinasti.

Hasil pertanian mereka berupa gandum, padi, teh, jagung, kedelai, kapas, tebu, dan pohon murba (untuk memelihara ulat sutra). Ketika musim dingin melanda, tanah tertutupi oleh salju, karena itu, masyarakat pun mulai menenum sutra yang kemudian menjadi mata pencaharian mereka selain bertani. Saat musim semi datang, mereka akan mewarnainya dan menjemurnya di sekitaran sungai sehingga tanah Cina Kuno pun menjadi cerah.

Masyarakat Cina Kuno sangat mengandalkan ilmu perbintangan (astronomi). Ilmu ini berkembang sejak zaman dongeng atau zaman 3 raja dan 5 kaisar (3000 SM). Mereka mempelajari bintang dan langit untuk menentukan beberapa hal sebagai berikut:

1.      Menentukan musim dan arah mata angin.

2.      Menentukan penanggalan, ramalan, dan astrologi.

3.      Dijadikan Kompas (ditemukan oleh Shih-Huang Ti)

4.      Menentukan kalender atau almanak (oleh Kaisar Yao)

5.      Ramalan masa depan manusia

Selain ilmu mereka yang sudah maju, mereka menemukan banyak teknologi yang terus berkembang hingga saat ini. diantaranya adalah:

1.      Pengolahan logam (perundagian)

·         Mereka mengolah logam menjadi pedang, tombak, cangkul sabit, perhiasan, dan perabotan rumah tangga.

2.      Kertas

·         Kertas pertama kali ditemukan di Dinasti Han oleh T’sai Lun yang merupakan pegawai pengadilan di Cina.

·         

·         Ia membuat kertas dari kayu pohon murbei yang direndam lalu dipukul hingga seratnya lepas. Serat itu kemudian dianyam hingga membentuk kertas lalu dijemur hingga kering.

3.      Aksara

·         Aksara Cina pertama kali ada pada 2000 SM yang ditemukan oleh Dinasti Shang. Aksara ini diciptakan untuk dijadikan bahasa persatuan (國語 guo-yu).

·         Tulisan pada Cina Kuno dapat ditemukan dibeberapa media berupa: batu, kulit kayu, tempurung kura-kura (berisi mantra/ramalan), dan tulang-tulang hewan (disebut tulang naga, berisi penyakit dan metode pengobatannya)

4.      Karya Seni Sastra

·         Karya seni sastra Cina Kuno banyak ebrkembang dalam bentuk piktograf. Mulanya ditulis di kulit penyu dan daun lontar sebelum akhirnya kertas ditemukan.

·         Karya seni sastra Cina Kuno dibagi menjadi 4 yaitu:

o    Shih-Ching (puisi klasik)

o    Shu-Ching (sejarah klasik)

o    I-Ching (perubahan-perubahan)

o    Chu-Ching (musim semi dan musim gugur)

5.      Seni Bangunan: pada zaman dahulu, atap rakyat biasa dilarang berwarna merah atau emas.

·         The Great Wall of China dengan tebal 8 m, tinggi 16 m, dan panjang 6.400 km.

o    Dibangun oleh Dinasti Qin selama 18 abad dan tetap dibangun meski berganti dinasti

o    Dibangun dengan tujuan menghindari serangan musuh dari luar Cina.

·         Kuil Dewa Langit

o    Dibuat dari batu pualam

o    Dikelilingi 3 pelataran

o    Ditengahnya ada tangga dari batu pualam pilihan yang spesial

o    Atapnya berlapis 3

 

 

 

·         Istana Gu-Gong

o    Dibangun sebagai tanda penghormatan pada Kaisar

6.      Seni lukis

·         Seni lukis di Cina Kuno medianya berupa porselin, keramik dan guci

·         Objeknya berupa bunga, alam, naga/harimau, dewa-dewi, dan raja-raja.

·         Seni piring yang paling indah ditemukan di Dinasti Ming.

Kehidupan Sosial:

Sistem Kekaisaran dibagi menjadi dua yaitu: feodalisme (bergantung pada tuan tanah/bangsawan; kaisar dianggap dewa dan tidak boleh berurusan dengan rakyat kecil), dan centralization  (rakyat yang mengabdi pada raja/bangsawan dengan membayar upeti; keputusan Raja/Kaisar bersifat absolut).

Masyarakat Cina Kuno menganut beberapa keyakinan berupa: dewa langit, kekuatan alam dan arwah leluhur. Mereka juga meyakini banyak dewa (politeisme) diantaranya:

·         Dewa Pa: penguasa musim kemarau

·         Dewa Le-Shi: dewa angin topan (digambarkan sebagai naga besar)

·         Dewa Tai-Shan: dewa 4 arah mata angin

·         Dewa Ho-Po: dewa sungai Huang-Ho yang dipuja agar tidak banjir. Untuk upacara, masyarakat akan mengorbankan/mempersembahkan seorang gadis cantik untuk dilempar hidup-hidup kedalam sungai

·         Dewa Ho-Tien: raja langit

 

 

FILSAFAT CINA

1.      Ajaran Lao-Tse

·         Tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing, LaoTse percaya bahwa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi yaitu bernama Tao yang kemudian menjadi keyakinan bernama Taoisme.

·         Taoisme mengajarkan orang-orang untuk menerima nasibnya.

2.      Ajaran Kong Fu Tse

·         Berdasar pada ajaran Tao, ajaran ini percaya bahwa Tao adalah suatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta sehingga tercapai keselarasan dan keseimbangan.

·         Ajaran ini mencakup pada bidang pemerintah dan keluarga.

3.      Ajaran Meng Tse (372-280 SM)

·         Adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya. Ajaran Meng Tse diberikan pada rakyat jelata. baginya, rakyat lah yang paling penting dalam suatu negara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Tiongkok yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan  Kwen-Lun  di  Tibet  dan  mengalir  melalui  daerah  Pegunungan   Tiongkok Utara hingga membentuk dataran rendah   dan   bermuara di Teluk Tsii-Li,   Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Tiongkok berawal. Dari masa Dinasti Xia di tahun 2100 SM yang merupakan Dinasti tertua sampai Dinasti Qing di tahun 1911 M, setelah berakhirnya masa kerajaan. Tiongkok mulai melakukan revolusi demi mewujudkan sebuah tatanan negara yang merdeka. Republik Tiongkok didirikan dengan Dr. Sun Yat Sen sebagai Presiden Pertamanya, beliau merupakan tokoh nasionalis Tiongkok ternama


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Agung, Leo. 2012. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Penerbit Ombak

 

Amstrong, Karen. 2007. The Great Transformation; Awal Sejarah Tuhan. Bandung: Mizan

 

Fairbank, John King and Merle Goldman. 1992. China: A New History; Second Enlarged Edition. Cambridge: MA; London: The Belknap Press of Harvard University Press

Graziella Caselli, etc. Demography: Analysis and Synthesis, Four Volume Set, Volume 1-4: A Treatise in Population, (Academic Press)

Lin Handa & Cao Yuzhang. 2014. Tales from 5000 Years of Chinese History, Volume I, Indonesia Version Kisah-kisah dari 5000 Tahun sejarah China, Jilid 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

 

MAKALAH MESIN GERINDA

 

MAKALAH

MESIN GERINDA


 

DISUSUN OLEH:

 

MUHAMAD SUBCHI

 

KELAS : XII TPM 6

 

SMK NEGERI 1 KRAGILAN

TAHUN AJARAN 2022-2023

Alamat : Jalan Raya Serang Jakarta Km. 13 Kragilan Perum Graha Cisait Kelurahan Cisait, Kec. Kragilan, Kabupaten Serang, Banten 42184

    KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rosulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para pelajar. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu saya meminta masukannya demi perbaikan makalah saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

                                                                                                                                                            

Kragilan, 15 Maret 2023

 

                                                                                Penyusun

                                                                                                                                

 

 

 

 

DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................... 1

Kata Pengantar.................................................................................................... 2

Daftar Isi............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 5

1.3 Tujuan............................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 6

2.1 Pengertian Mesin Gerinda............................................................................. 6

2.2 Fungsi Mesin Gerinda................................................................................... 6

2.3 Jenis-Jenis Mesin Gerinda............................................................................. 7

2.4 Bagian-Bagian Utama Mesin Gerinda........................................................ 10

2.5 Jenis-Jenis Batu gerinda Beserta Fungsinya................................................ 16

BAB III PENUTUP......................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 19

3.2 Saran............................................................................................................ 19

Daftar Pustaka................................................................................................... 20

                

   

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mesin gerinda (grinding machines) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk proses pemotongan logam secara abrasive melalui gesekan antara material abrasive dengan benda kerja/ logam. Selain untuk memotong logam/ benda kerja sesuai ukuran, proses gerinda ini juga untuk finishing (memperhalus dan membuat ukuran yang akurat pada permukaan benda kerja). Menggerinda dapat juga digunakan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, serta dapat juga digunakan untuk menyiapkan permukaan benda kerja yang akan dilas. Mesin gerinda terutama dirancang untuk menyelesaikan suku cadang yang permukaannya silindris, datar atau penyelesaian permukaan dalam (Amstead, 1992).

Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan menggilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart tabel atau grafik. Kepastian presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam penyelesaian dengan bentukan chip pada dimensi submicron yang terjadi oleh proses ekstruksi, ini cenderung akan memberikan proses variabilitas pada permukaan benda kerja yang tidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh sistem yang tidak stabil, pendinginan yang tidak konsisten, dll. Meskipun demikian, dengan 2

peralatan penggerindaan yang lebih kompeten maka performanya dapat dikontrol dan diperhitungkan didalam suatu daerah yang diijinkan (Marinescu, 2004). Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda tersebut maka diperlukan pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya. Penggerindaan bukan suatu proses yang lepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut ialah kerusakan yang berkenaan dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan keausan roda gerinda yang cepat. Untuk menanggulangi permasalahan ini dengan tepat maka dibantu oleh pemahaman yang benar dan saling mempengaruhi dari faktor-faktor menggerinda. Permasalahan yang biasa ditemui dianalisa didalam proses agar dapat berhasil menunjukan bagaimana parameter-perameter itu dapat dioptimalkan dan diperbaiki kualitas gerinda. Dalam penelitian ini menggunakan batu gerinda rancangan sendiri dengan membuat batu gerinda dengan menggunakan variasi perekat jenis resin epoxy dan resin phenox.
    1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu mesin gerinda?

2.Jenis-jenis mesin gerinda?

3.Bagian-bagian utama mesin gerinda?

4.Jenis-jenis batu gerinda berserta fungsinya?

1.3 Tujuan

Maklah ini dibuat dengan tujuan  sebagi tugas akhir mata kulia proses produksi 1agar dapat mengetahui lebih banyak tentang mesin gerinda tangan beserta cara pengoperasiannya agar mempunyai dasar pengetahuan dan  pengalaman sehingga memudahkan kita pada saat melaksanakan proses penggerindaan dengan penggunaan roda gerinda yang sesuai dengan material benda kerja yang akan digerinda dan bermanfaat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Gerinda


               

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

 

2.2 Fungsi Mesin Gerinda

·         Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.

·         Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.

·         Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.

·         Mengasah alat potong agar tajam.

·         Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

·         Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain)


2.3 Jenis-Jenis Mesin Gerinda

1.Mesin Gerinda Permukaan


Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan untuk membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang diletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda ini digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja kerja kemudian digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya. Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan diperuntukan untuk Parallel block, Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:

1. Gerak putar batu gerinda.            

2. Gerak meja memanjang dan melintang.

3.Gerak pemakanan (feeding).


2. Mesin Gerinda Tangan


 

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.

3. Mesin Gerinda Duduk


Bukan cuma wc duduk gan, mesin gerinda juga punya yang versi duduknya. Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

 

 

4.Mesin Gerinda silindris


 

2.4 Bagian-Bagian Mesin Gerinda

1.Gerinda Datar


 

 

Keterangan Gambar :

1.                  Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda.

2.                  Pembatas langkah meja mesin

3.                  Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.

4.                  Spindel penggerak meja mesin naik turun

5.                  Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri

6.                  Tuas pengontrol meja mesin

7.                  Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.

8.                  Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.

9.                  Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan.



2.Gerinda Tangan


Keterangan Gambar:

1.kabel input                            9.kumparan stator

2.skalar                                    10.kipas

3.kabel                                     11.bering/laher

4.lamel komutatator                12.gear gigi kecil

5.lilitan                                    13.gear gigi besar

6.stator                                     14.laher

7.bering/ laher                          15.pisau gerinda

8.sikat karbon                          16.bagian penahan pisau



3.Gerinda Duduk




 



4.Gerinda Silindris


Bagian – bagian Utama Mesin Gerinda

 


Keterangan gambar:

1.      Kepala utama. Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.

2.      Spindel utama benda kerja (workhead). Bagian yang mengatur kecepatan putar dan pencekaman benda kerja.

3.      Kaki mesin. Sebagai pendukung mesin.

4.      Panel kontrol. Bagian pengatur proses kerja mesin.

5.      Meja bawah. Dudukan meja atas.

6.      Meja atas. Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat diatur sudutnya.

7.      Kepala lepas (tailstock). Menyangga benda kerja pada pencekaman di antara dua senter.

8.      Perlengkapan pendingin. Tempat pengatur aliran cairan pendingin.

 

2.5 Jenis-Jenis Batu Gerinda dan fungsinya


 


Mesin gerinda khususnya gerinda tangan (Angle grinder) memiliki beragam fungsi dan dapat digunakan untuk berbagai macam permukaan. Tinggal menyesuaikan jenis mata gerinda apa yangdigunakan.

Pada artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis mata gerinda serta fungsinya. Ini penting agar Anda tidak salah memilih jenis mata gerinda yang tepat untuk pekerjaan Anda.

Ada lima jenis pengerjaan yang umum dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda tangan. Mari kita simak penjelasan berikut.

 

1. Batu gerinda asah (Grinding Wheel).


Gambar 2.6. Batu gerinda asah

Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini (batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label di bagian atas produk.

 

2.5 Teori rumus perhitungan mesin gerinda

 

kecepatan putar batu gerinda

 secara teoritis kecepatan putar batu gerinda dapat dihitung menggunakan rumus.

N = Vc X 1000 X 60           dimana =   

R X d
N = kecepatan putar (rpm)
Vc=kecepatan potong (m/det)
d  = diameter batu gerinda (mm)


1.
      Ukuran Butir Asahan

Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil angka menunjukan semakin besar ukuran butir abrasive dan semakin besar angka maka ukuran butir abrasive semakin kecil. Batu gerinda dengan butir kasar (angka kecil) memiliki kemampuan potong yang baik tetapi hasilnya kasar sedangkan batu gerinda dengan butir halus (angka besar) memiliki kemampuan daya bentuk yang baik dan hasil penggerindaan yang baik.

Tingkat kekasaran

Ukuran butir (mesh)

Kasar

12, 14,16,20,24

Sedang

30,36,46,56,60

Halus

70,80,90,100,120

Sangat halus

150,180,220,240

Tepung

280,320,400,500,800,1200

 

Gambar tabel 2.1 butir asahan

 

 

2.      Tingkat Kekerasan batu gerinda

Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang digunakan tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari tekanan tertentu ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :

 

Tingkat kekerasan

Simbol

Sangat lunak

E,F,G

Lunak

H,I,J

Sedang

L,M,N,O

Keras

P,Q,R,S

Sangat keras

T,U,V,W

 

Gambar tabel 2.2 tingkat kekerasaan batu gerinda

4.      Susunan batu gerinda

Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh perbandingan 2 faktor, yaitu ukuran butiran dan perekat yang digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah dalam batu gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu gerinda. Dilihat dari perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda, yaitu:

a)      Struktur terbuka/ batu gerinda lunak

Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis ini di gunakan untuk menggerinda benda yang keras, karena sifat yang mudah melepas butir asah, maka permukaan benda kerja selalu mendapatkan butiran asah yang baru dan massih tajam. Percikan bunga api yang dihasilkan banyak karena selain partikel benda kerja, gesekan yang terjadi juga melepaskan butiran asah.

 

 

 

 

b)      Struktur tertutup/ batu gerinda keras

Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena memiliki perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk menggerinda benda yang lunak, karena sifat benda kerja yang lunak, maka mata asah dapat lebih awet karena partikel benda kerja akan terkikis terlebih dahulu dari pada terlepasnya butiran asah. Percikan bunga api yang dihasilkan oleh penggerindaan sedikit.

 



 

 

 

 

 

 

 




BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong, meratakan dan membelah benda kerja.Selain itu mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga  bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu  benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

3.2 Saran

 Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Rachman Abdul (1984). Penambatan Frais, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Gain Jhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing Company. National Library of Australia

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

 Fitting and Machining Volume 2:Education Department Victoria